search

Kamis, 08 Juli 2010

Pentingnya Kurikulum Pembelajaran

1. Pentingnya Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Dipelajari oleh Semua Mahasiswa Program Studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan dan Keguruan.

Sebelum kita meninjau tentang pentingnya mata kuliah pengembangan kurikulum dipelajari oleh semua mahasiswa Program Studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan atau Pendidikan dan Keguruan, kita tinjau terlebih dahulu pengertian kurikulum itu sendiri.

Ditinjau dari segi bahasa, kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yakni cucere yang berubah wujud menjadi kata benda curriculum. Kurikulum adalah jamak dari kata curricula, yang pertama kali dipakai dalam dunia atletik yang diartikan a Race Course, a Place For Runnung a Chariaot. Yakni, suatu alat yang membawa seseorang dari start sampai finish.

Sedangkan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pemaparan definisi kurikulum di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagai mahasiswa yang belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan / Pendidikan dan Keguruan, sangat penting untuk mempelajari mata kuliah pengembangan kurikulum, karena Kurikulum merupakan “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan dari suatu program studi. Untuk itu kompetensi yang dimiliki oleh lulusan dan kurikulum dari suatu program studi perlu dirumuskan sesuai dengan tujuan pendidikan dan tuntutan kompetensi lulusan, sehingga lulusan program studi tersebut memiliki keunggulan komparatif di bidangnya. Kurikulum bersifat khas untuk suatu program studi, sebagaimana juga kekhasan tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan dari suatu program studi tersebut.


2. Perbedaan Antara Model, Metode dan Pendekatan Pembelajaran serta Resensi Isi Tugas (Kelompok 4. Penerapan Model Kooperatif Jigsaw).

Sebelum meninjau tentang perbedaan antara model, metode dan pendekatan dalam pembelajaran, untuk mempermudah membedakannya, kita tinjau terlebih dahulu pengertian masing-masing istilah tersebut.

A. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

B. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.

C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dari ketiga pengertian di atas, kita bisa mengetahui perbedaan antara model, metode dan pendekatan dalam pembelajaran. Model pembelajaran lebih luas cakupannya dibandingkan dengan metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran. Dikatakan lebih luas, karena metode dan pendekatan pembelajaran merupakan bagian dari model pembelajaran. Adapun perbedaan antara metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran adalah metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan pembelajaran. Sehingga pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode pembelajaran.


D. Resensi Isi Tugas




























3. Landasan Pembaharuan Kurikulum, Alasan Kurikulum Harus Inofatif, Serta Pendapat dan Kritik Terhadap Pembaharuan Kurikulum.

A. Landasan Pembaharuan Kurikulum
Terdapat tiga Landasan dalam pengembangan kurikulum, yaitu landasan filosofi, landasan psikologi, dan landasan sosiologi. Masing-masing landasan sangat berperan dalam langkah pengembangan kurikulum.
1. Landasan Filosofis
Filsafat pada dasarnya adalah suatu pandangan hidup yang ada pada setiap orang. Dengan kata lain bahwa setiap orang mempunyai filsafat dalam arti pandangan hidup pada dirinya. Berkenaan dengan pendidikan, setiap orang mempunyai pandangan tertentu mengenai pendidikan. Berdasarkan pandangan hidup manusia itulah tujuan kurikulum dirumuskan.
2. Landasan Psikologis
Terdapat dua landasan psikologi yang digunakan dalam pengembangan kurikulum, yaitu psikologi belajar (psychology of learning) dan psikologi perkembangan. Psikologi belajar digunakan sebagai landasan dalam men-screen tujuan pembelajaran umum/standar kompetensi/SK (tentative general objective) yang sudah dirumuskan untuk merumuskan precise education (kompetensi dasar/KD), dan menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar yang akan dirumuskan dalam kurikulum. Sedangkan psikologi perkembangan lebih berperan dalam pengorganisasian pengalaman-pengalaman belajar, yaitu pada tingkat pendidikan mana atau pada kelas berapa suatu pengalaman belajar tertentu harus diberikan karena harus sesuai dengan perkembangan jiwa anak. Pada dasarnya dua landasan psikologi tersebut sangat diperlukan dalam pengebangan kurikulum yaitu pada langkah merumuskan tujuan pembelajaran, menyeleksi serta mengorganisasi pengalaman belajar.
3. Landasan Sosiologis
Sosiolologi mempunyai empat perenan yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum. Empat peranan sosiologi tersebut adalah berperan dalam proses penyesuaian nilai-nilai dalam masyarakat, berperan dalam penyesuaian dengan kebutuhan masyarakat, berperan dalam penyediaan proses sosial, dan berperan dalam memahami keunikan individu, masyarakat dan daerah.
B. Alasan Kurikulum Harus Inofatif

C. Pendapat dan Kritik Terhadap Pembaharuan Kurikulum























4. Prosedur Pembaharuan Kurikulum dan yang Bertanggung Jawab terhadap Pembaharuan Kurikulum.

A. Prosedur Pembaharuan Kurikulum
Agar usaha perbaikan kurikulum di sekolah dapat berhasil dengan baik, hendaknya diperhatikan langkah-langkah yang berikut:
 Adakan penilaian umum tentang sekolah, dalam hal apa sekolah itu lebih baik atau lebih rendah mutunya daripada sekolah lain
 Selidiki berbagai kebutuhan, antara lain kebutuhan siswa, kebutuhan guru, dan kebutuhan akan perubahan dan perbaikan
 Mengidentifikasi masalah serta merumuskannya, yang timbul berdasarkan studi tentang berbagai kebutuhan yang tersebut di atas lalu memilih salah satu yang dianggap paling mendesak.
 Mengajukan sarana perbaikan, sebaiknya dalam bentuk tertulis, yang dapat didiskusikan bersama, apakah sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, menilai maknanya bagi perbaikan sekolah dan menjelaskan makna serta implikasinya.
 Menyiapkan desain perencanaannya yang mencangkup tujuan, cara mengevaluasi, menentukan bahan pelajaran, metode penyampaiannya, percobaan, penilaian, balikan, perbaikan, pelaksanaan, dan seterusnya.
 Memilih anggota panitia, sedapat mungkin sesuai dengan kompetensi masing-masing
 Mengawasi pekerjaan panitia, biasanya oleh kepala sekolah
 Melaksanakan hasil panitia oleh guru dalam kelas. Oleh sebab pekerjaan ini tidak mudah, kepala sekolah hendaknya senantasa menyatakan penghargaannya atas pekerjaan semua yang terlibat dalam usaha perbaikan ini.
 Menerapkan cara-cara evaluasi, apakah yang direncanakan itu dapat direalisasikan. Apa yang indah di atas kertas, belum tentu dapat diwujudkan
 Memantapkan perbaikan, bila ternyata usaha itu berhasil baik dan dijadikan pedoman selanjutnya. (Nasution, 2003)



B. Yang Bertanggung Jawab terhadap Pembaharuan Kurikulum
Yang bertanggung jawab terhadap pembaharuan kurikulum adalah pihak-pihak yang terlibat dalam Pengembangan Kurikulum itu sendiri. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:
1. Para Administrator Pendidikan
Peranan para administrator di tingkat pusat dalam pengembangan kurikulum adalah menyusun dasar-dasar hukum, menyusun kerangka dasar serta program inti kurikulum. Kerangka dasar dan program inti tersebut akan menentukan minimum course yang dituntut. Atas dasar kerangka dasar dan program inti tersebut para administrator daerah dan administrator lokal mengembangkan kurikulum sekolah bagi daerahnya yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
Administrator pendidikan terdiri dari:
 Administrator Pusat : direktur dan kepala pusat
 Administrator Daerah: Kepala Kantor Wilayah
 Administrator Lokal: Kepala Kantor Kabupaten, Kecamatan dan Kepala Sekolah.
2. Para Ahli
Pengembangan kurikulum membutuhkan bantuan pemikiran para ahli, baik ahli pendidikan, ahli kurikulum, maupun ahli bidang studi/disiplin ilmu. Dengan mengacu pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah, baik kebijaksanaan pembangunan secara umum maupun pembangunan pendidikan, perkembangan tuntutan masyarakat dan masukan dari pelaksanaan pendidikan dan kurikulum yang sedang berjalan, para ahli pendidikan memberikan alternative konsep pendidikan dan model kurikulum yang dipandang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
3. Peranan Guru
Adapun peran guru dalam mengembangkan kurikulum antara lain:
 Guru sebagai perencana pengajaran. Artinya, guru harus membuat perencanaan pengajaran dan persiapan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar.
 Guru sebagai pengelola pengajaran harus dapat menciptakan situasi belajar yang memungkinkan tujuan belajar yang telahditentukan.
 Guru sebagai evaluator. Artinya, guru melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah anak didik telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
4. Orang tua Murid
Peranan mereka dapat berkenaan dengan dua hal, pertama dalam penyusunan kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum mungkin tidak semua orang tua dapat ikut serta hanya terbatas kepada beberapa orang saja yang cukup waktu dan mempunyai latar belakang yang memadai. Kedua, dalam pelaksanaan kurikulum diperlukan kerja sama yang sangat erat antara guru dengan para orang tua murid. Sebagian kegiatan belajar yang dituntut kurikulum dilaksanakan dirumah. Dan orang tua mengikuti atau mengamati kegiatan belajar anakanya dirumah.
5. Komite Sekolah
Komite Sekolah merupakan nama baru pengganti Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3). Secara substansial kedua istilah tersebut tidak begitu mengalami perbedaan. Yang membedakan hanya terletak pada pengoptimalan peran serta masyarakat dalam mendukung dan mewujudkan mutu pendidikan. Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra sekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan di luar sekolah.
6. Pengusaha
Dunia usaha dan dunia industri merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional. Perihal kegiatan kerjasama dengan dunia usaha sinergitas telah mulai dilakukan. Prosesnya telah memasuki tahap inventarisasi. Implementasinya, dunia usaha didorong untuk membangun sekolah, bukan menggalang dana dari dunia usaha.



5. Prinsip-prinsip yang Harus Digunakan dalam Perubahan dan Pembaharuan Kurikulum.
Ada dua prinsip yang dikemukakan dalam perubahan dan pembaharuan kurikulum. Pertama, prinsip umum. Kedua, prinsip khusus.
Yang dimaksud dengan prinsip umum ini ialah:
1. Prinsip Relevansi
Kurikulum yang kita rancang dan kembangkan harus relevan dengan kebutuhan peserta.
2. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang kita rancang dan kembangkan perlu bersifat adaptif, mampu menyesuaikan diri dengan konteks pembelajaran. Pertimbangan konteks di sini mencakup aspek ruang dan waktu, sosial, budaya dan dinamika keagamaan.
3. Prinsip Kontinuitas
Kurikulum yang kita rancang dan kembangkan harus memungkinkan peserta didik lebih sanggup mengembangkan potensinya kelak dalam rencana belajar berikutnya (prinsip belajar sepanjang hayat).
4. Prinsip Praktis
Kurikulum sebaiknya mudah digunakan dengan alat sederhana dan biaya relatif murah, terutama dalam situasi ekonmi dewasa ini.
5. Prinsip Efektivitas
Prinsip ini mengacu kepada masalah keberhasilan kurikulum itu sendiri. Mahasiswa diharapkan banyak belajar dari kurikulum yang berlaku untuk memperlengkapi hidupnya. Efektivitas sebuah kurikulum harus dilihat dari sejauhmana perubahan hidup dialami oleh peserta didik, sebagaimana nampak dalam kehidupan dan karya pelayanannya.
Kedua, prinsip khusus yang terkait dengan sejumlah komponen dari kurikulum itu sendiri.
Jika kita berbicara mengenai kurikulum maka sedikitnya terdapat sejumlah unsur di dalamnya yakni tujuan, isi atau bahan pengajaran, metode pembelajaran, media dan alat pembelajara serta kegiatan evaluasi pembelajaran. Jadi, kurikulum bukan hanya daftar mata kuliah atau pokok-pokok pengajaran. Lebih dari itu. Bagaimanakah kita mengembangkan masing-masing komponen itu, inilah juga pekerjaan pengembangan kurikulum.













6. Karakteristik Struktur Pengembangan Kurikulum Madrasah, Serta Pendapat dan Kritik dari Ciri yang Membedakan dan Esensi Subjek Metter yang Disajikan.

A. Karakteristik Struktur Pengembangan Kurikulum Madrasah

B. Pendapat dan Kritik dari Ciri yang Membedakan dan Esensi Subjek Metter yang Disajikan dalam Struktur Pengembangan Kurikulum Madrasah
























7. Latar Belakang Pengembangan Kurikulum Selain yang Bersifat Konseptual dan Empiris Khususnya pada Mata Pelajaran Biologi
Latar belakang pengembangan kurikulum didasarkan pada sepuluh aksioma yang sudah diyakini kebenarannya dan menjadi argumentasi dan kesimpulan. Aksioma-aksioma tersebut adalah :
1. Perubahan itu tak terelakkan dan penting karena melalui perubahan bentuk kehidupan tumbuh dan berkembang.
2. Kurikulum itu sebagai produk dari masyarakat
3. Perubahan yang terjadi secara bersamaan dan ada perubahan setelah ada kurikulum baru.
4. Perubahan kurikulum terjadi karena ada perubahan dalam masyaakat.
5. Perubahan kurikulum merupakan kerja sama semua kelompok.
6. Perubahan kurikulum merupakan proses pengambilan keputusan.
7. Perubahan kurikulum bersifat berkelanjutan dan tiad akhir.
8. Perubahan kurikulum merupakan proses yang komperehensif
9. Pengembangan kurikulum dilaksanakan secara sistematis.
10. Pengembangan kurikulum beranjak dari kurikulum yang sudah ada/kurikulum yang sudah ada.












8. Pentingnya Evaluasi Implementasi Kurikulum.
Evaluasi kurikulum dapat menyajikan informasi mengenai kesesuaian, efektifitas dan efisiensi kurikulum tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan sumber daya, yang mana informasi ini sangat berguna sebagai bahan pembuat keputusan apakah kurikulum tersebut masih dijalankan tetapi perlu revisi atau kurikulum tersebut harus diganti dengan kurikulum yang baru. Evaluasi kurikulum juga penting dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang berubah.
Evaluasi kurikulum dapat menyajikan bahan informasi mengenai area-area kelemahan kurikulum sehingga dari hasil evaluasi dapat dilakukan proses perbaikan menuju yang lebih baik. Evaluasi ini dikenal dengan evaluasi formatif. Evaluasi ini biasanya dilakukan waktu proses berjalan. Evaluasi kurikulum juga dapat menilai kebaikan kurikulum apakah kurikulum tersebut masih tetap dilaksanakan atau tidak, yang dikenal evaluasi sumatif.

1 komentar:

  1. How to Make Money at Craps Games: How to Make Money at Craps
    Craps is an easy game หารายได้เสริม to learn and the very idea behind the money game is simple. It's simple. You have all the cards dealt in a sequence and each player

    BalasHapus